Minggu, 20 Oktober 2013

Sinopsis My Name Is Love



Q bersama teman-temannya adalah siswa terpopular di sekolahnya. Berkat band yang mereka bentuk banyak penggemar ataupun yang ingin sekali bergabung ke band tersebut agar popular seperti mereka. Namun mereka tetap tidak menerima satupun anggota baru. Sampai suatu hari pun, Q bertemu dengan seorang perempuan gendut berkacamata dan jelek rupanya. Q menolak mentah perempuan itu. Perempuan tersebut yang bernama Kerr pun bersumpah tidak akan menerima cinta Q kelak jika dirinya bertumbuh menjadi perempuan dewasa yang cantik. Seiring berjalannya waktu, Kerr pun berubah menjadi wanita cantik dan sebaliknya Q kini menjadi pria lemah dan tidak sepopular dahulu. Q pun jatuh cinta kepada Kerr.

Masih ingat film Thailand yang cukup fenomenal di tahun 2010 yang berjudul Crazy Little Thing Called Love? Jika kalian lupa sedikit akan diingatkan kembali disini, film itu tentang cerita cinta monyet pasangan di masa sekolah mereka. Lika-liku romantisme percintaan remaja pun terjadi diantara mereka berdua dan semua terlihat alami tanpa adanya adegan yang maksa. Nah di tahun 2012, sutradara film CLTCL kini kembali dengan film yang mengangkat genre yang sama yaitu romantis komedi dengan judul My Name Is Love atau (ค้าเรียกผมว่าความรัก).



Mengangkat cerita percintaan remaja nampaknya sudah tidak asing buat para sineas Thailand. Sudah banyak film produksi sana yang cukup sukses membuat penonton tersenyum atau bahkan berkaca-kaca matanya karena jalan cerita film mereka yang terlihat begitu manis dan menyentuh. My Name Is Love nampaknya bukanlah sesuatu yang baru lagi untuk film romantis komedi Thailand. Ketika menonton film ini pun ingatan ke film thailand lainnya pun begitu kuat terasa di film ini. Sebagai contoh saja, nyawa beberapa film yang diberikan disini mengingatkan pada film 30+Single On Sale, Suckseed, dan terakhir ATM.

Cerita My Name Is Love secara keseluruhan cukup menghibur, akan tetapi jika ingin membandingkan dengan film Crazy Little Thing Called Love nampaknya jauh sekali rasanya. Karena masih banyak yang harus dirubah agar menghiburnya sama dengan film CLTCL. Sebagai contoh saja, maksud dari film ini terlihat bertele-tele sekali. Sebenarnya film ini tentang dewa cinta atau mendapatkan cinta dahulu yang sempat dia tolak? Atau menghubungkan keduanya? Jika memang ingin menghubungkan keduanya pun film ini jatuhnya jadi berasa lama sekali.

  

Walaupun film ini terlampau lama durasinya karena bertele-tele, akan tetapi tidak melupakan makna yang tersembunyi ingin dibagikan kepada penonton ketika keluar dari studio. Salah satu makna yang dapat diangkat yaitu bahwa namanya cinta pasti akan datang sendirinya walaupun adanya seorang dewa cinta. Karena dewa cinta itu ibarat kata hanya sebagai jembatan saja, selebihnya yang tahu makna cinta itu apa ya orang yang menjalankannya tersebut. Tanya lagi pada hati kecil anda, apakah anda benar-benar cinta kepadanya. Kalau iya, lupakan namanya gengsi atau takut walaupun dahulu pernah membuat kesalahan kepada orang yang anda cintai sekarang.

Scoring film ini cukup menghibur, apalagi pas adegan anak kecil menembak seorang pujaan hatinya. Begitu hidup suasana yang diberikan lagu ini. Selain itu beberapa scoring film ini juga enak dan memanjakan pendengaran penonton. Sinematografi film ini tidak ada sesuatu yang istimewa. Gerakan slow motion ada beberapa yang menarik di film ini. Deretan pemain film ini nampaknya tidak begitu banyak yang tahu jika memang bukan pecinta film Thailand. Setidaknya para pemain 30+Single On Sale, The Little Comedian, dan juga Suckseed. Sebut saja Arak Amornsupasiri, Jazz Chuancheun, Khom Chuan Chuen, Thunyasupan Jirapreechanon. Arak di film ini terlihat lebih baik daripada di film 30+ Single On Sale, akan tetapi jauh lebih di film Best In Time.

Akhir kata film My Name Is Love adalah film Thailand di bulan November 2012 yang terlihat cukup menghibur. Setidaknya kegaringan film ini agak terobati dengan manis dan beberapa humor segar yang diberikan film ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar