Loser Lover
Pencarian cinta dan pengejaran cita – cita sepertinya menjadi tema yang tidak lekang oleh waktu. Berbumbu dengan adegan – adegan komedi, film bergenre komedi romantis pun bisa menjadi konsumsi kalangan dewasa dan remaja.
Tema yang ‘abadi’ ini lah yang coba diangkat oleh Rergchai Paungpetch, salah seorang sutradara kenamaan asal Thailand. Yah, Thailand memang sedang booming – boomingnya membanjiri tanah air dengan film – film andalannya. Baik yang bergenre horor seperti Ladda Land atau bahkan film bergenre komedi romantis juga seperti Crazy Little Thing Called Love ataupun Best of Times. Yah, walaupun memiliki formula yang sama belum tentu menghasilkan hasil yang serupa juga.
Dengan mengangkat judul Loser Lover, film Thailand kali ini bercerita tentang kehidupan Sudkhet Salateped, seorang pria yang sepertinya tidak memiliki patokan baku dalam hidupnya. Selama ia merasaenjoy, apapun akan dilakukan tanpa harus pusing dengan anggapan orang lain. My life is mine..
Selain hidup sesuka hatinya, ia juga merupakan seorang pria nyentrik yang menyukai musik. Cita – citanya agar bisa menjadi seorang musisi membawanya untuk mengikuti berbagai audisi..
Namun dari satu audisi ke audisi lainnya hanya berbuah kegagalan. Bersama Under, sang partner, Sudkhet akhirnya sampai di sebuah audisi band label rekaman Copy. Perjalannya di label ini pun tidak berjalan semulus jalan tol. Setelah sempat berurusan dengan satpam setempat di depan gedung, Sudkhet pun bertemu dengan sekelompok gadis yang biasa – biasa saja namun menarik perhatiannya.
Adalah Mayom dan kawan – kawan yang sedang mengikuti audisi sebagai model dan penari band Why Soul Wa. Love at first sight, Sudkhet pun menyukai Mayom pada pandangan pertama bahkan ia berani menyimpan nomor ponselnya di ponsel Mayom.
Setelah berpisah dengan Mayom, Sudkhet pun melanjutkan audisi nya. Namun dewi fortuna seperti belum berpihak pada dirinya dan Under. Audisi kali ini pun kembali gagal. Walaupun sudah divonis failed oleh dua orang juri audisi, Sudkhet masih bisa keluar ruang audisi dengan wajah tersenyum. Rupanya Sudkhet tetap memegang prinsip yang diturunkan ayahnya untuk tetap tersenyum meskipun gagal.
Meninggalkan ruang audisi dengan senyuman bukan berarti membuat Sudkhet menyerah. Ia akan tetap mencoba mengikuti audisi. Prinsip Sudkhet lainnya adalah sebelum gagal 3 kali, ia tidak boleh menyerah begitu saja.
Setidaknya, walaupun gagal adlam audisi kali ini, Sudkhet menemukan cintanya. Pertemuan antara keduanya pun terus bergulir. Walaupun awalnya merasa terganggu dengan sikap Sudkhet yang suka seenak udelnya ini, Mayom pun akhirnya jatuh hati.
Tapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Kemudian datanglah Kong, cinta masa kecil Mayom. Kong yang baru kembali dari luar negeri pun mendapat perhatian spesial dari Mayom dan Sudkhet sepertinya mendapatkan saingan yang tidak bisa disepelekan.
Mampukah Sudkhet mendapatkan Mayom? Ataukah harus menyerah dengan Kong yang lebih memiliki masa depan? Lalu bagaimana dengan cita – citanya untuk menjadi seorang musisi terkenal?
Film berdurasi 106 menit ini pun menjadi layak untuk ditonton karena dukungan dari para pemainnya dengan beberapa muka yang sudah tidak asing lagi. Misalnya tokoh Sudkhet yang diperankan oleh Arak Amornsupasiri yang sebelumnya membintangi film Best of Times. Atau wajah Sudarat Budtporm, sang guru wanita dalam film Crazy Little Thing Called Love yang ternyata ikut muncul dalam film ini berperan sebagai Gibzy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar