Senin, 25 Februari 2013

tadabur


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Allah berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Al Hujurat: 10)

Dalam ayat ini Allah meng-hashr /menekankan bahwa seolah-olah sifat orang mukmin itu adalah hanya bersaudara (padahal disana banyak sekali sifat kaum muslimin yang lainnya). Hal ini tidak lain menunjukkan bahwa sifat persaudaraan diantara kaum muslimin itu penting dan agung sekali.
Pada ayat yang lain (yang banyak sekali jumlahnya) Allah sering mengandeng ayat ukhuwah dengan sesuatu yang besar seperti perperangan, pembunuhan dll. Diantaranya dalam masalah qishas Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالأُنثَى بِالأُنثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاء إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh. orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS Al Baqarah: 178)

Subhanallah! Allah masih mensifati si pembunuh dengan ‘saudara’ bagi keluarga korban yang dibunuh. Padahal kita ketahui bahwa pembunuhan adalah dosa dan masalah yang sangat besar.

Nikmat Ukhuwah, adalah salah satu nikmat yang besar di Surga nanti. Allah melenyapkan dari hati-hati penduduk surga segala hal yang menghalangi nikmat persaudaraan seperti hasad, dendam, suudzan dll. Allah berfirman,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ. ادْخُلُوهَا بِسَلاَمٍ آمِنِينَ. َنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَاناً عَلَى سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir).  (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman ” . Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.(QS Al Hijr: 45-47)

[Ditulis oleh abu Zakariya Sutrisno (Riyadh, 20 Jan 2013). Terinspirasi tausiah yang disampaiakan oleh Ust Ridwan, Alumni LIPIA dan sekarang ambil S2 King Saud University]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar