Didalam keheningan malam tersentak aku dari mimpi,
kucoba tarik selimut menutup mata kembali
suara hati menudingku tak tau diri.
Anganku melayang menembus malam
kesebuah nama yang terukir disudut hati
kuingin hapus nama itu terbentur dinding hati yang tak mau berdusta
Sebegitu jauh jalan yang kutempuh demi merangkuh sebuah nama
Telah kucoba mendekat mengharap datangnya sebuah kata
tapi yang kudapat hanya nista menetes bersama cinta yang tiada berterima.
Teringat kembali masa kecilku
ketika mengiba meminta permen
tangis kerasku sebagai senjata tatkala permintaanku tak terpenuhi.
Tapi sekarang haruskah itu sebagai senjata??? TIDAK
Aku tak boleh korbankan air mata hanya demi sebuah nama
Meskipun aku hanya pencinta yang tak dicintai
senyumku biarlah terberai,
Tawaku biarlah berderai,
tapi air mata tak boleh terurai.
Angin malam berhembus menembus jendela
sayup sayup Adzan Subuh menyentuh telinga
kugenggam jari perlahan,,,
Oh cinta,sebabmu aku lalui malam tanpa lelap
sebabmu aku terbaring temani gelap
akankah nama itu mau perduli???
Mungkin sipemilik nama telah tersentak
dari mimpi indah yang mengisi tidur lelapnya
merengkuh Wudhu Dirikan Subuh yg tiba waktunya.
sementara Aku masih terpekur mengenang nama itu
sambil mengeja kembali harapan-harapan ku
walau sesungguhnya aku tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar