Sabtu, 28 April 2012
keutamaan doa dan tujuan doa
Keutamaan doa dan tujuan doa.
Sabda Rasulullah saw : “Doa adalah intisari Ibadah”. (HR Tirmidziy dh sanad Shahih)
dari hadits ini kita menguraikan uraian yg sangat luas, bahwa doa adalah bukti keinginan hamba untuk dekat kepada Allah, kepercayaan Hamba kepada Pencipta Nya, bukti kebutuhan hamba kepada Allah, dan merupakan bentuk kerendahan diri Hamba kepada Nya, seperti dicontohkan bahwa orang yg mempunyai harga diri, maka ia tak akan mau mengemis kepada orang lain, karena itu akan membuatnya hina dimata orang tersebut, namun hakekat penghambaan kita kepada Allah adalah merasa hina dihadapan Allah, mengemis kepada Allah, dan hal ini justru merupakan pintu keridhoan ilahi, karena selayaknya bagi hamba Allah untuk tak mengemis kecuali hanya kepada Allah semata.
dalam berdoa pun dijanjikan untuk dikabulkan oleh Allah, sebagaimana penjelasan para mufassirin bahwa setiap doa itu pasti dikabulkan oleh Allah, asalkan doanya dengan kesungguhan, telah terjadi di zaman Musa as, bahwa seorang hamba terus berdoa dan tak pernah dikabulkan, maka ia mengadu pada Nabiyallah Musa as, maka Musa as mengadu kepada Allah swt, maka Allah swt mengabarkan kepada Musa : “Wahai Musa, ia berdoa kepadaku namun hatinya bersama kambing kambingnya”.
ini menunjukkan bahwa saat berdoa, tak sepantasnya kita memikirkan harta atau lainnya, sehingga kita meminta, atau menyebut, memanggil nama Allah namun alam pemikiran kita sibuk memikirkan yg lainnya. lepas dari itu semua, beruntunglah orang yg berdoa lalu dikabulkan, dan 100X beruntung bagi orang yg berdoa namun belum dikabulkan, mengapa? karena doanya itu menjadi tabungan baginya kelak di alam kubur, atau untuk keturunannya, atau kelak dihari kiamat. Sebagaimana didalam surat Al Kahfi diceritakan ketika Nabiyallah Musa as bertemu dg Khidir as, dan Khidir menegakkan tembok yg telah runtuh, maka Musa as berkata, bila engkau mau bisa saja kita menyuruh pegawai untuk menegakkannya, mengapa harus kita yg lakukan?, maka Khidir as menjawab.., : “bahwa tembok yg runtuh ini milik dua anak yatim, dan dibawah tembok ini terpendam harta yg dipendam oleh ayah dari kedua anak yatim, dan orang tuanya adalah orang yg shalih, dan Tuhan Mu menginginkan harta itu disampaikan pada anak anak mereka setelah mereka dewasa..”.(QS Alkahfi-82).
dalam tafsir dikatakan bahwa “orang tua” yg dimaksud dalam ayat diatas adalah ayah mereka yg ketujuh, (ayah dari ayah dari ayah….hingga yg ketujuh). yg memendam harta itu dan berdoa agar Allah menyampaikannya pada anaknya, maka Allah tak menyampaikan pada anaknya, tidak pula pada anak dari anaknya, namun Allah menyampaikan (mengabulkan doanya itu) pada cucu yg ketujuh, sebab anaknya bukan fakir miskin, tidak pula cucunya, Allah terus menjaga doa orang ini hingga muncullah cucu yg ketujuh adalah dua anak yatim yg miskin… barulah Allah kabulkan doa si pemendam harta itu, mengapa?
Maha Suci Allah Yang Maha Mengetahui kapan tepatnya doa anda dikabulkan..
Firman Allah : “Barangkali kalian mencintai sesuatu tapi itu buruk bagi kalian, dan barangkali kalian membenci sesuatu namun itu baik untuk kalian, dan Allah Maha Mengetahui dan kalian tak mengetahui”.
ini merupakan isyarat Maha Lembutnya Allah, sebagaimana seorang ibu mengayomi bayinya. dan bila pun doa anda tidak dikabulkan dimasa hidup, maka mungkin dikabulkan untuk anak anak atau cucu anda, misalnya anda berdoa agar diberi keluasan rizki, mungkin Allah mengabulkannya atau mungkin menunda hingga saat yg tepat, dan atau kemiskinan akan menimpa putra anda, maka Allah mengabulkan doa anda untuk putra anda, atau kelak di hari kiamat.
kelak dihari kiamat ada orang orang yg sudah kehabisan amal pahalanya saat ditimbangan amal, karena mereka harus bertanggung jawab atas setiap nafasnya dimasa hidup, atas setiap huruf yg diucapkannya dan segala2nya, namun saat ia kehabisan amal pahala, tiba tiba datanglah tumpukan amal pahala yg tak dikenalnya, ia bertanya : “darimana amal ini datang wahai Tuhanku?”, maka Allah menjawab : “inilah hutang hutangku padamu wahai hamba Ku, yaitu doa doamu yg belum Kukabulkan”.
ah.. beruntunglah orang yg berdoa, karena bila tak dikabulkan maka itu adalah hutang hutang Allah kepada kita kelak… syaratnya, berdoalah dengan sepenuh hati.
Apa manfaatnya dan tujuan dan kegunaan baca sholawat.
Shalawat dan shalat dalam bahasa Arab adalah satu makna yaitu doa dan para ulama membedakan maknanya adalah sebagai berikut.
Shalat kepada Allah adalah pengabdian dan penyembahan kepada Allah swt,
kalau pada Nabi Muhammad saw adalah mendoakan beliau saw. Maka dalam ayat
“Sungguh Allah dan Para Malaikat bershalawat kepada Nabi, Wahai orang orang mukmin bershalawatlah kalian kepadanya (saw) dan bersalamlah dg seindah2nya salam” (QS Al Ahzab 56).
a). shalawat dari Allah bukanlah berarti Allah membaca shalawat, tapi bermakna limpahan Rahmat dari Nya kepada Nabi Muhammad saw.
b). shalawat dari para Malaikat adalah Istighfar (permohonan pengampunan dosa) bagi Nabi Muhammad saw dan ummatnya saw.
c). dari para mukminin adalah doa agar derajat Nabi dan derajat mereka semakin terangkat dihadapan Allah swt
sabda Rasul saw : “Barangsiapa yg bershalawat kepadaku sekali maka Allah melimpahkan shalawat kepadanya 10X. (HR Nasa’i)
sedangkan satu limpahan shalawat dari Allah jauh lebih agung dari shalawat seluruh makhluk Nya, bila berkumpul seluruh makhluk dan bershalawat, apalah artinya itu semua dibanding 1X shalawat dari Allah swt.
diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud ra Sabda Rasul saw : “Yang paling dekat kepadaku dihari kiamat adalah mereka yg paling banyak bershalawat kepadaku” (As Syifa-Qadhi Iyadh)
dan yg jelas shalawat adalah bukti kecintaan kita kpd Nabi saw, dan bukti keimanan kita kepada Allah sebagaimana ayat diatas, bahwa Allah hanya memerintahkan shalawat ini kepada orng2 yg beriman, maka orang2 yg bershalawat kpd Nabi saw adalah orang orang yg beriman.
Semoga Allah memilih kita menjadi orang yg mencintai beliau saw, dan beridolakan beliau saw, dan mencintai sunnah beliau saw, amiin
ya..ya.. tentunya dengan ikhtiar..
dan bila doa belum terkabul, ketahuilah ada Maha Raja Kasih Sayang yg mengayomi setiap kehendak kita, Dia mengayomi setiap keinginan kita dengan Kesempurnaan Ke Maha Tahuan Nya.
dalam kalimat Agung Nya : “BARANGKALI KALIAN MENYUKAI SESUATU NAMUN HAL ITU BURUK BAGI KALIAN, DAN BARANGKALI KALIAN MEMBENCI SESUATU NAMUN ITU BAIK BAGI KALIAN, DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI DAN KALIAN TAK MENGETAHUINYA (QS AL Baqarah-216).
Dia bagaikan bahkan lebih dari kasih sayang ibu pada bayinya, memberi apa yg bermanfaat walau sang bayi tak meminta, dan memberi semua yg bermanfaat atau tak membawa mudharrat bila sang bayi meminta, dan tak memberi permintaan sang bayi bila itu membawa mudharrat, walau sang bayi meminta, menjerit, menangis, tetap sang ibu tak akan memberi bila itu akan menyusahkan bayinya, atau mungkin menunda hingga waktunya, atau menggantikannya dg yg lebih baik..
Dan Allah pun lebih….lebih…lebih… dari itu.., karena dialah yg menciptakan setiap kasih sayang di milyaran sanubari ibu di muka Bumi Nya. dan setiap kita teringat atau melihat kasih sayang Ibu pd bayinya…..itu semua merupakan cermin kelembutan Nya.
wallahu a’lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar